Disinilah peran leadership, sebab dia harus mengakat teman seumurnya, teman sebaya, dan teman yang tidak memiliki kesempatan untuk bersekolah. Tanpa leadership yang terjadi adalah individualism. Manusia seperti ini sangat berbahaya buat negara. Ini bisa kita lihat: 4 juta penduduk Indonesia memiliki tabungan di atas 10 M. Sedangkan 246 juta lainya, tidak punya apa².

Indonesia mempunyai lebih dari 300 etnis. Ditambah ASEAN, sudah tambah 10 sub culture lain. Tambah ASIA, ada 20 sub culture lagi. Penerapan School for Life harus bisa beradaptasi pada kondisi dan berbagai kepentingan ini. Lihat saja, di Filipina, ada kursus bahasa Indonesia untuk dokter dan perawat. Di Korea, ada kursus bahasa Indonesia bagi siapapun yang akan menjadi manager di Indonesia.Kemampuan mereka beradaptasi dengan kultur Indonesia menyebabkan Akibatnya, project besar ditangani oleh sarjana² luar, seperti Filipina, Korea, dan China. 

Mereka sangat outspoken dan lancar berbahasa Indonesia. Manager HRD di perusahaan besar, didominasi orang Filipina. Manager Finance, orang India. Ribuan sarjana India, bidang accounting dan finance, sudah masuk Indonesia. Kini sudah ada sekitar 40.000 orang asing level sarjana ke atas sudah masuk Indonesia. Soal gaji, orang Indonesia hanya 5% dibanding gaji para expert asing. Orang Indonesia mendapat 6juta per bulan, orang asing 100 hingga 120 juta per bulan.